

LCD (Liquid Crystal Display) adalah salah satu jenis modul tampilan elektronik yang digunakan dalam berbagai aplikasi seperti berbagai rangkaian & perangkat seperti ponsel, kalkulator, komputer, perangkat TV, dll. LCD pada dasarnya terdiri dari dua bagian utama yaitu bagian Backlight (Lampu Latar Belakang) dan bagian Liquid Crystal (Kristal Cair). Seperti yang disebutkan sebelumnya, LCD tidak memancarkan pencahayaan apapun, LCD hanya merefleksikan dan mentransmisikan cahaya yang melewatinya. Oleh karena itu, LCD memerlukan Backlight atau Cahaya latar belakang untuk sumber cahayanya. Cahaya Backlight tersebut pada umumnya adalah berwarna putih. Sedangkan Kristal Cair (Liquid Crystal) sendiri adalah cairan organik yang berada diantara dua lembar kaca yang memiliki permukaan transparan yang konduktif
PRINSIP KERJA
LCD adalah lapisan dari campuran organik antara lapisan kaca bening dengan elektroda transparan indium oksida dalam bentuk tampilan seven-segment dan lapisan elektroda pada kaca belakang. Ketika elektroda diaktifkan dengan medan listrik (tegangan), molekul organik yang panjang dan silindris menyesuaikan diri dengan elektroda dari segmen. Lapisan sandwich memiliki polarizer cahaya vertikal depan dan polarizer cahaya horisontal belakang yang diikuti dengan lapisan reflektor. Cahaya yang dipantulkan tidak dapat melewati molekul-molekul yang telah menyesuaikan diri dan segmen yang diaktifkan terlihat menjadi gelap dan membentuk karakter data yang ingin ditampilkan.
PINOUT
-
Pin1 (Ground / Source Pin): Ini adalah pin tampilan GND, digunakan untuk menghubungkan terminal GND unit mikrokontroler atau sumber daya.
-
Pin2 (VCC / Source Pin): Ini adalah pin catu tegangan pada layar, digunakan untuk menghubungkan pin catu daya dari sumber listrik sebesar 5 V.
-
Pin3 (V0 / VEE / Control Pin): Pin ini mengatur perbedaan tampilan, yang digunakan untuk menghubungkan POT yang dapat diubah yang dapat memasok 0 hingga 5V.
-
Pin4 (Register Select / Control Pin): Pin ini berganti-ganti antara perintah atau data register, digunakan untuk menghubungkan pin unit mikrokontroler dan mendapatkan 0 atau 1 (0 = mode data, dan 1 = mode perintah).
-
Pin5 (Pin Baca / Tulis / Kontrol): Pin ini mengaktifkan tampilan di antara operasi baca atau tulis, dan terhubung ke pin unit mikrokontroler untuk mendapatkan 0 atau 1 (0 = Operasi Tulis, dan 1 = Operasi Baca).
-
Pin 6 (Mengaktifkan / Mengontrol Pin): Pin ini harus dipegang tinggi untuk menjalankan proses Baca / Tulis, dan terhubung ke unit mikrokontroler & terus-menerus dipegang tinggi.
-
Pin 7-14 (Pin Data): Pin ini digunakan untuk mengirim data ke layar. Pin ini terhubung dalam mode dua-kawat seperti mode 4-kawat dan mode 8-kawat. Dalam mode 4-kawat, hanya empat pin yang terhubung ke unit mikrokontroler seperti 0 hingga 3, sedangkan dalam mode 8-kawat, 8-pin terhubung ke unit mikrokontroler seperti 0 hingga 7.
-
Pin15 (+ve pin LED): Pin ini terhubung ke +5V
-
Pin 16 (-ve pin LED): Pin ini terhubung ke GND.
KELEBIHAN
-
Dapat di gunakan dengan tekanan daya pemakaian listrik yang lebih rendah dari plasma.
-
Adanya layar non glossy yang sangat cocok dan pas untuk ruang yang memiliki banyak cendela dan banyak menerima cahaya atau dalam artian cahaya tidak dapat terpantul.
-
Harga dari lcd lebih murah di banding dengan oled sehingga mudah di dapatkan dengan harga yang terjangkau
KEKURANGAN
-
Memiliki tampilan yang sedikit gelap atau hitam.
-
Brightness atau tingkat pencahayaan dan juga terangnya tidak semua permukaan layar sama persis.
-
Selain itu juga ada rasio kontras yang nampak lebih rendah. Namun tentunya kekurangan ini tidak mempengaruhi fungsinya untuk menampilkan beberapa jenis aplikasi.
I2C LCD adalah modul LCD yang dikendalikan secara serial sinkron dengan protokol I2C/IIC (Inter Integrated Circuit) atau TWI (Two Wire Interface). Normalnya, modul LCD dikendalikan secara parallel baik untuk jalur data maupun kontrolnya. Namun, jalur parallel akan memakan banyak pin di sisi kontroller (misal Arduino, Android, komputer, dll). Setidaknya akan membutuhkan 6 atau 7 pin untuk mengendalikan sebuah modul LCD tanpa adanya I2C. Dengan demikian untuk sebuah kontroller yang ‘sibuk’ dan harus mengendalikan banyak I/O, menggunakan jalur parallel adalah solusi yang kurang tepat.​

Sebagai contoh, sebuah Arduino Uno memiliki pin digital sebanyak 13 buah. Jika menggunakan separuhnya untuk mengendalikan LCD berarti hanya punya alternatif sekitar 6 atau 7 pin untuk mengendalikan perangkat yang lain, misalnya motor DC, sensor cahaya, keypad, dan I/O devices lainnya. Nah, sekarang tergantung pada sistem yang diinginkan cukup atau tidak jika harus menggunakan 6/7 pin khusus untuk bekerja dengan LCD saja. Jika tidak cukup, bisa dengan mengubah jalur kendali LCD dari parallel ke serial (I2C) menggunakan modul I2C converter, sehingga hanya akan membutuhkan 2 jalur kabel saja (plus satu kabel ground) untuk menghubungi sang LCD.
PINOUT
VCC = 3.3 - 5V (Supply Voltage)
Ground = 0V (0V reference)
SDA = SDA (I2C Wiring)
SCL = SCL (I2C Wiring)
LCD
16x2
OLED
OLED adalah singkatan dari "Organic Light emitting diode" yang menggunakan teknologi yang sama yang digunakan di sebagian besar televisi kita tetapi memiliki piksel lebih sedikit. Untuk membuat sesuatu muncul di layar OLED, dapat dilakukan komunikasi dengan IC SSD1306 yang ada di modul OLED. SSD1306IC ini kemudian akan memperbarui setiap piksel yang ada di layar OLED.

PINOUT
-
Nomor Pin 1 sebagai Ground pin modul
-
Nomor Pin 2 Vdd Vcc, 5V Power pin (dapat ditoleransi 3-5V)
-
Nomor Pin 3 SCK D0, SCL, CLK Bertindak sebagai pin jam. Digunakan untuk I2C dan SPI
-
Nomor Pin 4 SDA D1, MOSI Data pin modul. Digunakan untuk IIC dan SPI
-
Nomor pin 5 RES RST, RESET Mereset modul (berguna selama SPI)
-
Nomor Pin 6 Pin Perintah Data DC A0. Digunakan untuk protokol SPI
-
Nomor Pin 7 CS Chip Select Berguna bila lebih dari satu modul digunakan di bawah protokol SPI
KELEBIHAN
-
Hemat energi karena lampu latar tidak diberi daya. Juga, ketika warna hitam digunakan, piksel spesifik itu tidak memerlukan daya sama sekali, sehingga lebih menghemat energi.
-
Kecepatan refresh jauh lebih cepat karena pixel shutters tidak digunakan.
-
Dengan lebih sedikit komponen, tampilan, dan seluruh perangkat dapat tetap tipis dan ringan.
-
Warna hitam benar-benar hitam karena piksel tersebut dapat dimatikan sepenuhnya dan tidak ada pencahayaan terdekat dari belakang yang memberikan cahaya redup di area itu. Hal ini memungkinkan untuk rasio kontras yang sangat tinggi (yaitu, kulit putih paling terang di atas kulit hitam paling gelap).
-
Mendukung sudut tampilan lebar tanpa kehilangan warna sebanyak LED.
-
Tidak adanya lapisan berlebih memungkinkan untuk tampilan melengkung dan ditekuk.
KEKURANGAN
-
Karena bagian dari tampilan adalah organik, OLED menunjukkan degradasi warna dari waktu ke waktu, yang mempengaruhi kecerahan layar secara keseluruhan dan keseimbangan warna. Ini semakin buruk dengan waktu karena bahan yang dibutuhkan untuk membuat blues meluruh pada tingkat yang lebih cepat daripada merah dan hijau.
-
Layar OLED mahal untuk dibuat, setidaknya dibandingkan dengan teknologi yang pendahulunya.